Ikhtisar Masakan Ethiopia
Masakan Ethiopia adalah tradisi kuliner yang kaya dan beragam yang mencerminkan pengaruh budaya, geografis, dan sejarah negara tersebut. Berikut ikhtisar masakan Ethiopia:
1. Injera: Injera adalah makanan pokok masakan Etiopia dan merupakan sejenis roti pipih penghuni pertama yang terbuat dari tepung teff, biji-bijian bebas gluten asli Etiopia. Rasanya sedikit asam dan teksturnya kenyal. Injera berfungsi sebagai makanan pokok dan alat makan. Digunakan untuk menyendok berbagai macam semur dan masakan.
2. Wot/Wat: Wot, juga dieja wat, mengacu pada semur Etiopia yang biasanya dibuat dengan daging, sayuran, dan berbagai rempah. Jenis wot yang umum termasuk Doro Wot (rebusan ayam), Sega Wot (rebusan daging sapi), dan Misir Wot (rebusan miju-miju merah). Rebusan ini sering kali kaya dan beraroma, dengan kombinasi rempah-rempah seperti berbere (campuran cabai dan rempah-rempah lainnya), bawang putih, jahe, dan terkadang fenugreek.
3. Kitfo: Kitfo adalah hidangan tradisional Etiopia yang terbuat dari daging sapi mentah cincang, dibumbui dengan rempah-rempah dan disajikan dengan injera. Biasanya disajikan dengan mentega dan rempah-rempah seperti mitmita (bubuk cabai pedas) dan terkadang disajikan sedikit matang.
4. Tib: Tib adalah hidangan daging yang ditumis atau dipanggang yang biasa disajikan bersama injera. Mereka bisa dibuat dengan daging sapi, domba, atau kambing dan biasanya dibumbui dengan rempah-rempah dan rempah aromatik.
5. Pilihan Vegetarian: Masakan Etiopia menawarkan beragam hidangan vegetarian dan vegan, sehingga cocok untuk pola makan nabati. Lentil, buncis, dan sayuran sering digunakan untuk membuat semur dan hidangan beraroma seperti Atkilt Wot (rebusan kubis dan wortel pedas) dan Shiro Wot (rebusan yang terbuat dari buncis atau lentil).
6. Kopi Ethiopia: Kopi memiliki makna budaya khusus di Etiopia, karena negara tersebut diyakini sebagai tempat kelahiran kopi. Upacara kopi tradisional Etiopia melibatkan pemanggangan biji kopi hijau di atas api terbuka, menggilingnya, dan menyeduh kopi dalam pot tanah liat khusus yang disebut jebena. Kopinya disajikan dalam cangkir kecil dan ditemani kemenyan.
7. Rempah-rempah dan Herbal: Masakan Etiopia menggunakan berbagai rempah dan rempah, termasuk berbere, mitmita, kunyit, kapulaga, cengkeh, dan kayu manis. Rempah-rempah ini berkontribusi pada cita rasa yang kaya dan kompleks yang menjadi ciri khas masakan Etiopia.
8. Injera dan Makanan Fermentasi: Makanan fermentasi memainkan peran penting dalam masakan Etiopia. Selain injera yang difermentasi, makanan fermentasi lainnya seperti injera firfir (hidangan yang terbuat dari potongan injera yang disobek dicampur dengan rempah-rempah dan terkadang daging atau sayuran) dan tej (anggur madu) juga populer.
9. Berbagi dan Makan Bersama: Makanan Etiopia sering kali disajikan dengan gaya keluarga, dengan beberapa hidangan diletakkan di atas nampan besar atau piring yang dilapisi dengan injera. Pengunjung kemudian merobek potongan injera untuk mengambil berbagai hidangan, sehingga menumbuhkan rasa makan bersama dan berbagi.
Secara keseluruhan, masakan Etiopia menawarkan pengalaman bersantap yang unik dan beraroma yang menampilkan kekayaan warisan kuliner dan keragaman budaya negara tersebut. Ciri khasnya adalah citarasanya yang berani, penggunaan rempah-rempah, dan penekanan pada santapan bersama.
Manisan
Masakan Ethiopia tidak terlalu terkenal dengan makanan penutup atau hidangan manisnya dibandingkan dengan beberapa tradisi kuliner lainnya. Namun, masih ada beberapa manisan dan camilan yang dinikmati dalam masakan Ethiopia. Berikut beberapa contohnya:
1. Dabo Kolo: Dabo kolo adalah camilan kecil dan renyah yang mirip dengan pretzel atau kue gurih. Biasanya dibuat dari tepung terigu yang dicampur dengan bumbu seperti berbere dan dipanggang atau digoreng hingga renyah.
2. Yebeg Watat: Yebeg watat adalah hidangan manis dan gurih yang terbuat dari daging domba atau sapi yang dimasak dengan saus yang mengandung bawang bombay, bawang putih, dan rempah-rempah seperti berbere. Terkadang, sentuhan manis ditambahkan untuk menyeimbangkan rasa.
3. Bubur Teff: Teff, butiran yang digunakan untuk membuat injera, juga digunakan untuk membuat bubur manis. Bubur teff dimasak dengan air atau susu dan dimaniskan dengan gula atau madu. Bisa dibumbui dengan rempah-rempah seperti kayu manis dan kapulaga.
4. Roti Madu: Di beberapa wilayah di Etiopia, roti madu adalah makanan manis yang populer. Dibuat dengan mencampurkan tepung, madu, dan air hingga membentuk adonan, lalu dipanggang hingga berwarna cokelat keemasan. Sederhana namun memuaskan.
5. Salad Buah ala Ethiopia: Salad buah Etiopia biasanya mencakup campuran buah-buahan musiman seperti mangga, nanas, pisang, dan jeruk, diberi perasan jus lemon dan terkadang taburan gula atau madu. Ini adalah pilihan hidangan penutup yang menyegarkan dan ringan.
6. Tella: Tella adalah bir tradisional Etiopia yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi, biasanya jelai. Meskipun ini bukan makanan penutup yang manis dalam pengertian tradisional, rasanya sedikit manis dan tajam tergantung pada proses pembuatannya.< /p>
7. Buticha: Buticha adalah hidangan berbahan dasar buncis yang dapat disajikan sebagai camilan gurih atau hidangan penutup manis. Terbuat dari buncis giling yang dicampur dengan rempah-rempah, bawang bombay, dan terkadang sedikit madu atau gula untuk menambah rasa manis.
Meskipun masakan Etiopia mungkin tidak memiliki beragam makanan penutup dibandingkan dengan beberapa budaya lain, makanan manis dan makanan ringan ini menawarkan akhir yang menyenangkan untuk makan atau camilan lezat sepanjang hari.
Minuman
Masakan Ethiopia menyajikan beragam minuman tradisional yang melengkapi kekayaan cita rasa dan warisan budayanya. Berikut beberapa minuman Ethiopia yang populer:
1. Kopi (Buna): Kopi memiliki tempat khusus dalam budaya Etiopia, karena negara ini secara luas dianggap sebagai tempat kelahiran kopi. Upacara kopi Etiopia adalah tradisi budaya penting di mana biji kopi dipanggang, digiling, dan diseduh di depan para tamu. Kopi sering disajikan kental dan hitam, dengan gula terkadang ditawarkan sebagai tambahan. Ini adalah kegiatan sosial dan seremonial yang memupuk komunitas dan percakapan.
2. Teh (Shai): Meskipun kopi lebih umum, teh juga dinikmati di Etiopia, khususnya di wilayah tempat kopi ditanam. Teh Ethiopia biasanya merupakan teh hitam yang diseduh dengan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan terkadang jahe. Ini dapat dimaniskan dengan gula dan disajikan dengan susu atau sebagai teh berbumbu yang dikenal sebagai "Chai Sella".
3. Tella: Tella adalah bir tradisional Etiopia yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi, biasanya jelai atau kombinasi jelai dan biji-bijian lain seperti jagung atau gandum. Seringkali ini dibuat sendiri dan memiliki rasa dan kekuatan yang bervariasi tergantung pada proses pembuatannya. Tella biasanya disajikan di wadah komunal besar yang disebut bereles dan dinikmati saat pertemuan sosial dan perayaan.
4. Tej: Tej adalah sejenis anggur madu yang telah diseduh di Etiopia selama berabad-abad. Itu terbuat dari madu, air, dan berbagai macam hop dan rempah-rempah, kemudian difermentasi dalam pot tanah liat tradisional yang disebut bereles. Tej memiliki rasa manis dan potensi yang beragam, dengan beberapa varietas cukup kuat. Biasanya disajikan dalam gelas kecil dan merupakan minuman populer selama liburan dan festival.
5. Areki: Areki adalah minuman beralkohol tradisional Etiopia yang mirip dengan brendi atau schnapps bening. Biasanya dibuat dari buah-buahan yang difermentasi seperti anggur, apel, atau pisang, dan disuling untuk menghasilkan minuman keras yang manjur. Areki sering dinikmati pada acara-acara khusus dan sebagai pencerna setelah makan.
6. Minuman Ringan: Selain minuman tradisional, minuman ringan dan soda modern juga tersedia di Etiopia. Merek seperti Coca-Cola, Pepsi, dan variasi lokal populer dan banyak dikonsumsi.
Minuman ini memainkan peran integral dalam budaya Etiopia, baik sebagai bagian dari pertemuan sosial, upacara keagamaan, atau kehidupan sehari-hari, dan minuman ini memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan tradisi kuliner dan pembuatan bir di negara tersebut.